Penjualan Chery Group 2023 Naik, Indonesia Berkontribusi
05 Januari 2024, 17:30 WIB
Chery Indonesia akan dirikan pabrik yang diharapkan bisa mulai produksi pada 2025 atau selambat-lambatnya 2026
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Chery Indonesia akan dirikan pabrik dan mulai memproduksi mobil pada 2025 atau selambat-lambatnya 2026. Pembangunan fasilitas produksi merupakan bukti kesungguhan mereka dalam menggarap pasar otomotif Tanah Air.
Nantinya pabrik tersebut tidak hanya akan memproduksi mobil untuk keperluan domestik tetapi juga ekspor ke beberapa negara. Hal ini disampaikan Harry Komara, vice President PT Chery Sales Indonesia.
“Sekarang Chery menyewa pabrik selama tiga tahun karena harus melakukan riset pasar sekaligus memasarkan produk. Bersamaan dengan itu kami juga melihat negara mana saja yang bisa diekspor dan dihitung potensinya baru bisa menentukan besarnya investasi,” ungkapnya.
Ia pun menekankan bahwa Chery tidak ingin salah melakukan investasi pabrik. Pasalnya jika kapasitas pabrik terlalu besar maka dapat merugikan perusahaan.
“Bila membangun pabrik namun hanya memproduksi 50 persen dari total kapasitas bisa berantakan. Selain memproduksi mobil untuk memenuhi pasar Indonesia kami pun membuat bagi kebutuhan ekspor,” tambah Harry.
Selama ini Chery memasarkan model dengan status semi knocked down (SKD). Mereka kemudian melakukan perakitan Tiggo 7 Pro dan Tiggo 8 Pro di PT Handal Indonesia Motor yang terletak di Bekasi.
Jumlah pun diyakini akan meningkat karena Chery Sales Indonesia berkomitmen untuk terus menambah model. Dengan demikian diharapkan masyarakat bisa semakin mudah dalam memilih kendaraan yang diinginkan.
Salah satu model yang segera diluncurkan adalah Omoda 5. Mobil tersebut sudah dikenalkan pada beberapa ajang pameran otomotif dan rencananya akan mulai dijual di 2023.
Sebelumnya diberitakan bahwa Chery International telah menemui pemerintah pada Juli 2022 serta siap menggelontorkan dana hingga USD 1 miliar atau setara Rp14.81 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan pabrik dan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mobil setir kanan.
Menariknya mobil yang akan mereka produksi tidak hanya bermesin konvensional tetapi juga kendaraan listrik. Komitmen tersebut disebabkan Indonesia memiliki peran besar dalam pengembangan energi terbarukan karena memiliki cadangan nikel tertinggi di dunia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
05 Januari 2024, 17:30 WIB
17 Oktober 2023, 08:00 WIB
20 September 2023, 18:22 WIB
26 Januari 2023, 20:46 WIB
30 Desember 2022, 16:00 WIB
Terkini
19 April 2024, 08:00 WIB
Syarat penggunaan pelat dinas TNI ternyata cukup rumit sehingga tidak sembarangan orang bisa memakainya
19 April 2024, 07:00 WIB
Kepolisian sebut ada 8.725 mobil langgar ganjil genap saat libur Lebaran 2024 dan akan diproses secara hukum
19 April 2024, 06:00 WIB
Masyarakat Ibu Kota bisa mendatangi SIM Keliling Jakarta guna memanfaatkan dispensasi dari Polda Metro Jaya
19 April 2024, 05:58 WIB
Ganjil genap Jakarta 19 April 2024 digelar dengan pengawasan ketat dari kamera ETLE di sejumlah lokasi
19 April 2024, 05:30 WIB
Menjelang akhir pekan manfaatkan fasilitas SIM keliling Bandung di dua tempat, masih berlaku dispensasi
18 April 2024, 20:00 WIB
Harga mobil masih stabil, Daihatsu santai hadapi melemahnya nilai tukar rupiah yang sentuh Rp 16.000 bulan ini
18 April 2024, 19:11 WIB
Sebuah truk meluncur tanpa pengemudi di tol Kalikangkung karena pengemudi lupa mengaktifikan rem parkir
18 April 2024, 19:00 WIB
Toyota percaya diri Presiden Jokowi bersama jajarannya mampu menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar