Begini Cara Chery Pertahankan Harga Jual Kembali Kendaraannya
25 April 2024, 19:00 WIB
Strategi Chery antisipasi jebloknya nilai jual kembali terbilang menarik karena mereka siap belajar dari merek yang sudah ada
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Kehadiran mobil China berhasil memberi warna tersendiri terhadap industri otomotif di Indonesia. Bagaimana tidak, bila sebelumnya penjualan dikuasai oleh merek asal Jepang, kini pabrikan dari negeri Tirai Bambu pun telah mendapat respon positif.
Bahkan Wuling Motors Indonesia berhasil masuk ke dalam 10 besar brand mobil terlaris. Raihan tersebut tentu merupakan sebuah prestasi tersendiri yang layak dibanggakan.
Meski demikian, ada beberapa kelemahan yang masih harus mendapat perhatian lebih, khususnya dari sisi harga jual kembali. Tak bisa dipungkiri bahwa nilai jual kembali mobil China tidak sebaik Jepang padahal hal itu menjadi salah satu alasan seseorang membeli kendaraan.
Hal ini pun diakui oleh Chery Motor Indonesia pada ajang IIMS Hybrid 2022 lalu. Menurut mereka, rendahnya nilai jual kembali lebih disebabkan oleh citra lama dari merek China yang kurang baik di masa lalu.
“Untuk mobil bekas, semua tergantung dari produk dan aftersales service. Jadi kami cukup percaya diri dapat membangun resale value yang lebih baik,” ungkap Tao Yong, President PT Chery Motor Indonesia.
Mereka memang berencana membangun puluhan diler dan bengkel resmi di Indonesia hingga akhir tahun nanti. Selain itu, mereka juga tertarik untuk mempelajari strategi dari merek lain dalam menjaga nilai jual kembali.
Salah satu yang menjadi perhatian adalah Hyundai. Diketahui bahwa produsen kendaraan asal Korea Selatan itu memiliki program garansi resale value 70 persen sehingga membuat pelanggannya lebih percaya diri.
“Kami juga akan mempelajari hal seperti ini,” tegas Tao Yong.
Sementara itu para pedagang mobil bekas memiliki pandangan sedikit berbeda. Budi Utama, owner dari Arjuna Motor menyebutkan bahwa merek China sebenarnya memiliki kualitas baik namun belum teruji waktu.
“Kalau merek-merek Jepang, mereka sudah puluhan tahun di Indonesia sehingga terlihat kualitasnya bagaimana. Sementara merek China masih baru, jadi masih belum teruji oleh waktu sehingga sulit untuk disamakan,” ungkapnya pada Trenoto.
Hal senada juga disampaikan Adji, Kepada Dealer Mobil88 beberapa waktu lalu. Ia menyampaikan bahwa merek Jepang belum memiliki jaringan luas seperti merek Jepang sehingga ada kekhawatiran masyarakat untuk membeli kendaraan.
“Ada kekhawatiran dari masyarakat khususnya perawatannya. Kalau merek Jepang sudah jelas mau lokasi servicenya sementara kalau merek China saat ini bengkel resminya belum merata,” pungkasnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
25 April 2024, 19:00 WIB
25 April 2024, 17:00 WIB
23 April 2024, 12:59 WIB
21 April 2024, 20:29 WIB
21 April 2024, 08:00 WIB
Terkini
26 April 2024, 12:00 WIB
Hyundai akui kualitas timnas U23 setelah kalahkan Korea Selatan di perempat final Piala Asia U23 2024
26 April 2024, 11:00 WIB
Punya ukuran tidak jauh beda dari Dolphin, mobil konsep BYD Ocean-M debut global di Beijing Auto Show 2024
26 April 2024, 10:00 WIB
Pedro Acosta memiliki peluang besar buat mencetak rekor jika berhasil meraih podium di MotoGP Spanyol 2024
26 April 2024, 09:00 WIB
Berikut Jadwal dan lokasi ganjil genap Puncak yang diberlakukan pihak kepolisian pada Jumat (26/4) pukul 14.00
26 April 2024, 08:00 WIB
Simak 8 cara merawat motor klasik agar tetap dalam kondisi prima dan bisa digunakan buat keliling kota
26 April 2024, 07:00 WIB
Pemesanan Chery Omoda E5 tembus 1.000 SPK dan produksi saat ini sudah mulai normal setelah libur Lebaran
26 April 2024, 06:20 WIB
Sebelum akhir pekan manfaatkan fasilitas SIM keliling Bandung hari ini, tidak ada dispensasi keterlambatan
26 April 2024, 06:00 WIB
Aturan ganjil genap Jakarta pada 26 April 2024 tetap ketat meski masyarakaat mulai bersiap libur akhir pekan