GIIAS 2024 Digelar Lebih Awal, Simak Jadwal Lengkapnya
05 April 2024, 20:07 WIB
Gaikindo menyebut subsidi mobil listrik dari Presiden Joko Widodo butuh waktu supaya lebih diketahui masyrakat
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Subsidi mobil listrik yang digagas Presiden Joko Widodo belum berjalan sesuai rencana. Sebab bantuannya kini masih sepi peminat.
Hal tersebut dikatakan Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan beberapa waktu lalu. Padahal insentif dari Jokowi diharapkan dapat memberi dampak positif.
Melihat fakta di atas Yohannes Nangoi selaku Ketua Umum Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) angkat bicara. Dia menuturkan kalau subsidi mobil listrik perlu waktu cukup lama supaya penyerapan berada di titik optimal.
“Elektrik ini kan barang baru, Teknologi hidrogen jika disubsidi juga belum tentu laku. Memang beda situasinya dengan mobil konvensional,” ujar Nangoi di Jakarta Pusat, Kamis (25/5).
Kendati demikian Gaikindo mengapresiasi langkah Jokowi dan para pembantunya guna mendorong adopsi kendaraan elektrik. Sehingga mempercepat minat masyarakat untuk beralih.
Selain itu Nangoi mengungkapkan kalau pihaknya tidak tinggal diam dalam membantu mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Dia terus berkoordinasi dengan anggotanya agar terus memberikan edukasi kepada masyarakat.
Sebelumnya Moeldoko menyebutkan ada beberapa penyebab subsidi mobil listrik sepi peminat. Satu diantaranya karena sosialisasi ke masyarakat yang minim.
Ditambah programnya baru saja diluncurkan. Membuat insentif mobil setrum sepi peminat.
Oleh sebab itu Moeldoko mengatakan bakal lebih intensif melakukan komunikasi mengenai kebijakan tersebut.
"Kita akan gas untuk komunikasi ke publik agar semakin paham bagaimana mekanisme dilakukan nanti," ujar Moeldoko di Katadata.
Lebih jauh dia mengakui permintaan serta penawaran mobil setrum belum seimbang. Pasalnya baru beberapa perusahaan yang siap memproduksi dan jumlahnya pun tidak seperti diinginkan.
Kemudian faktor membuat subsidi mobil listrik sepi peminat karena mekanisme belum sempurna. Menurut Moeldoko sekarang masih terdapat kesalahpahaman dengan produsen mengenai penyaluran insentifnya.
Berangkat dari hal tersebut pemerintah sudah melaksanakan pertemuan khusus selama dua hari untuk mendongkrak minat masyarakat beralih ke kendaraan ramah lingkungan.
Jokowi dan jajarannya berencana mengubah mekanisme pengenaan pemangkasan PPN di insentif mobil listrik. Selain itu bakal mempercepat biaya restitusi kepada pihak diler menjadi paling lama satu bulan.
Termin tersebut lebih progresif dari mekanisme eksisting saat ini yang membutuhkan waktu selama satu tahun.
“Nah itu kami sedang rumuskan, jangan ada pengertian satu tahun kalau bisa dipercepat satu bulan. Kemarin kami diskusi panjang lebar dengan Kementerian Keuangan,” Moeldoko menutup perkataanya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
05 April 2024, 20:07 WIB
28 Maret 2024, 15:00 WIB
23 Februari 2024, 11:21 WIB
21 Februari 2024, 17:23 WIB
07 Februari 2024, 19:00 WIB
Terkini
19 April 2024, 19:52 WIB
Vespa World Days 2024 kembali digelar dan tahun ini di Pontedera, Italia yang merupakan rumah skuter ikonik
19 April 2024, 15:00 WIB
Toyota Fortuner Hybrid meluncur menggunakan sistem mild hybrid 48V, harga trim terendah Rp 705 jutaan
19 April 2024, 14:00 WIB
Masih stabil dan tidak mengalami perubahan setelah Lebaran, berikut kami rangkum daftar harga LCGC April 2024
19 April 2024, 13:00 WIB
Persyaratan dan cara mengurus SIM hilang pada April 2024 tidak memiliki perbedaan dibanding bulan sebelumnya
19 April 2024, 11:00 WIB
Berikut jadwal maupun lokasi ganjil genap puncak yang bakal diterapkan Polres Bogor sejak Jumat sampai Minggu
19 April 2024, 10:00 WIB
Menarik minat produsen Eropa, Chery siap berbagi platform untuk mobil listrik produksi Jaguar Land Rover
19 April 2024, 09:00 WIB
Pengendara Fortuner arogan berpelat TNI terancam penjara enam tahun sesuai pasal 263 KUHP tentang Pemalsuan Surat
19 April 2024, 08:00 WIB
Syarat penggunaan pelat dinas TNI ternyata cukup rumit sehingga tidak sembarangan orang bisa memakainya