Bos EV Nio Respon Wacana Larangan Mobil Listrik China Masuk AS
17 April 2024, 20:00 WIB
Pemilik Tesla ini harus merogoh kocek miliaran rupiah setelah isi ulang mobil listrik di tempat umum
Oleh Dian Tami Kosasih
TRENOTO – Menjadi kendaraan ramah lingkungan, beberapa orang akhirnya beralih menggunakan mobil listrik. Salah satu negara yang memiliki banyak pengguna mobil dengan tenaga baterai ini ialah China, tak heran Tesla menjadikan negara tersebut sebagai lokasi produksi.
Meski demikian, baru-baru ini seorang penggunanya memiliki keluhan yanng dibagikan melalui media sosial Weibo. Bukan terkait spesifikasi mobil, keluhan yang diberikan berhubungan dengan tagihan pengisian daya mobil melalui Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Dalam unggahannya, pemilik kendaraan tersebut menyebut, dirinya harus membayar 3.846.306 yuan atau setara dengan Rp8.7 miliar. Lebih detail, pemilik tersebut menegaskan, mereka masih memiliki 2.285 km terkait waktu pengisian gratis melalui skema insentif Tesla.
Secara kWh, pemilik kendaraan telah menggunakan 1.923.720 kWh dengan tarif 2 yuan per kWh atau setara dengan Rp4.580.
Seperti dilaporkan cnevpost.com, tagihan yang diberikan tersebut cukup untuk mengisi paket 60 kWh pada Tesla Model 3 lebih dari 32 ribu kali.
Melihat hal ini, layanan pelanggan Tesla langsung memberikan konfirmasi bila tagihan tersebut merupakan kesalahan. Kejadian ini terjadi karena sistem back-end beberapa kendaraan yang sedang dikerjakan oleh teknisi.
Meskipun penyebab masalah ini masih belum diketahui, Tesla telah berupaya untuk menaikkan biaya pengisian baterai di China. Skema ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan kios pengisian.
Biaya pengisian daya baterai di SPKLU di China biasanya berada di angka 3,20 yuan atau setara dengan Rp7.300 per menit. Namun, tagihan akan naik menjadi 6,40 yuan atau setara dengan Rp14 ribu jika semua kios penuh.
Peningkatan ini tentu memberikan keluhan dari pemilik Tesla di negara tersebut.
Seperti diketahui China merupakan pasar otomotif nomor satu dunia. Karena itu, Tesla menjadikan negeri tirai bambu sebagai pasar penting di perusahaannya.
Terbukti, akhir pekan ini, duta besar China untuk Amerika Serikat melakukan perjalanan ke pabrik Tesla di Fremont, California. Menurut akun Twitternya, Qin Gang melakukan pembicaraan yang menginspirasi dengan Elon Musk dan mengendarai Tesla Model S Plaid.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
17 April 2024, 20:00 WIB
31 Maret 2024, 17:16 WIB
14 Maret 2024, 13:00 WIB
12 Februari 2024, 20:33 WIB
01 Februari 2024, 19:09 WIB
Terkini
17 April 2024, 21:00 WIB
Berikut 7 bagian mobil yang wajib dicek setelah mudik Lebaran 2024, hal itu demi menjaga kondisi kendaraan
17 April 2024, 21:00 WIB
Guna menjaga ketertiban, Dishub tutup JLNT Casablanca tiap malam sementara U-Turn Citywalk ditutup permanen
17 April 2024, 21:00 WIB
Puspom dan Polda Metro Jaya berhasil menangkap sopir Fortuner pakai pelat TNI palsu yang viral di media sosial
17 April 2024, 20:00 WIB
Belum lama muncul wacana larangan mobil listrik China masuk Amerika, ini tanggapan produsen asal Tiongkok
17 April 2024, 19:00 WIB
Lebih dari 1,5 juta kendaraan melintas di tol Trans Sumatera selama arus mudik dan balik Lebaran 2024
17 April 2024, 18:00 WIB
Nama mobil yang baru diperkenalkan sepekan dipaksa untuk berganti karena dianggap melanggar aturan pemerintah
17 April 2024, 17:00 WIB
Berikut cara bayar tilang ganjil genap mudik Lebaran 2024 dan arus balik, bisa dilakukan dengan gawai pintar
17 April 2024, 16:00 WIB
Terlihat seperti versi lebih kecil dari sang pendahulu EV9, ada potensi Kia EV5 masuk Indonesia tahun ini