TRENOTO – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) akhirnya menggunakan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Langkah ini diklaim sebagai implementasi dari adanya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022.
Inpres tersebut menyampaikan bahwa para menteri serta pejabat di pemerintahan diminta menggunakan kendaraan listrik. Oleh karena itu Kemenko Marves melakukan perubahan mobil secara bertahap mulai dari Menteri, Sekretaris Kementerian Koordinator (Sesmenko) hingga Deputi.
“Ini merupakan langkah nyata bahwa Pemerintah sangat serius mendorong adopsi kendaraan listrik di Indonesia,” tegas Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves).
Untuk mewujudkan implementasi penggunaan KBLBB sebagai kendaraan dinas di Kemenko Marves, Luhut terima mobil listrik dari Toyota dan Wuling. Kedua pabrikan itu menyediakan tujuh mobil listrik agar bisa digunakan.
Dari jumlah tersebut, Toyota menjadi kontributor terbanyak karena menyiapkan enam Toyota bZ4X. Sementara Wuling menyediakan satu unit Air EV kepada Kemenko Marves.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Sekretaris Kementerian Sesmenko Marves Ayodhia G. L. Kalake beserta jajarannya kemudian PT Toyota Astra Motors juga PT SGMW Motor Indonesia (Wuling) karena sudah berusaha keras mewujudkan kerja sama ini,” tegasnya.
Perlu diketahui bahwa pemerintah Indonesia telah menargetkan untuk mengurangi jejak karbon hingga 41 persen pada 2030 dan zero emission di 2060. Target tersebut tentunya tidak mudah sebab perlu dukungan dari banyak pihak khususnya sektor transportasi.
Pasalnya saat ini sektor transportasi menyumbang 40 persen polusi udara di Indonesia kemudian meningkat hingga 70 persen untuk wilayah perkotaan. Selain itu tingginya konsumsi BBM juga menjadi kendala pemerintah dalam mengalokasikan subsidi.
Meski demikian Luhut menyampaikan bahwa dalam dua tahun terakhir telah terjadi peningkatan investasi dan produksi KLBB secara signifikan. Baik itu untuk roda dua, empat atau lebih bahkan industri penunjang lain.
Namun peningkatan investasi dan produksi tersebut harus dibarengi dengan pertumbuhan permintaan. Bila tidak maka perkembangannya tidak akan optimal di masa depan
“Investasi serta produksi ini tentu harus dibarengi dengan aspek peningkatan penggunaan KBLBB itu sendiri. Sehingga akan mendorong tumbuh dan berkembangnya ekosistem kendaraan listrik yang tangguh di dalam negeri,” pungkas Luhut.
Marc Marquez bertekad bangkit dan meraih hasil terbaik pada MotoGP Jepang 2023 bermodal rapor apik di Motegi
Toyota Land Cruiser mini digadang jadi penantang Suzuki Jimny, diprediksi pakai mesin hybrid atau jadi BEV
Federal Oil sabet penghargaan dalam acara IOB dengan predikat sangat baik di kategori Motorcycle Oil
HMID membuka peluang buat memproduksi atau merakit secara lokal salah satu mobil listrik, yakni Hyundai Ioniq 6
Aturan ganjil genap Jakarta hari ini 28 September 2023 ditiadakan karena bertepatan dengan libur nasional
Ada dokumen yang harus disiapkan, simak persyaratan dan lokasi SIM keliling Bandung 28 September 2023
Terlihat diparkir tanpa kamuflase di area Korea Selatan, Hyundai Staria hybrid sudah mulai tes jalan
Subsidi memberikan dampak positif bagi penjualan mobil listrik Hyundai di Indonesia hingga 100 persen
Ketersediaan SPKLU jadi kendala, namun Wuling sebut 80 persen pemilik mobil listrik mengecas di rumah
Meski ada hambatan dan juga kendala adopsi, Wuling melihat pasar mobil listrik di Indonesia potensial