TRENOTO – PT Astra Daihatsu Motor mengungkap bahwa pihaknya akan menyematkan sejumlah teknologi terkini pada pabrik terbaru mereka. Hal ini dilakukan untuk mendukung pemerintah dalam mengembangkan karbon netral yang telah dicanangkan.
Dari fasilitas ini mobil listrik Daihatsu pun akan dilahirkan. Dengan demikian diharapkan mereka bisa berkompetisi di segmen elektrifikasi yang diyakini semakin ketat di masa depan.
“Pabrik baru Daihatsu sudah dirancang sedemikian rupa agar dapat memproduski mobil listrik. Dengan demikian kami bisa memproduksi kendaraan yang sesuai keburuhan konsumen Indonesia dan dunia,” ungkap Yasushi Kyoda, President Director PT Astra Daihatsu Motor.
Hal senada juga disampaikan Dody Widodo, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian. Ia berharap fasilitas ini dapat meningkatkan kontribusi Daihatsu terhadap perkembangan industri otomotif Indonesia.
“Saat ini masih mesin konvensional tetapi mungkin ke depannya akan ada teknologi hybrid dan pada 2024 dibuat electric vehicle. Semoga Daihatsu bisa memantapkan posisinya sebagai salah satu produsen kendaraan bermotor roda empat terbesar di Indonesia, Asia Tenggara bahkan di dunia,” tambahnya beberapa waktu lalu.
Sebelumnya diberitakan bahwa PT Astra Daihatsu Motor menginvetasikan dana sebesar Rp2.9 triliun untuk membangun pabrik baru di Karawang. Fasilitas ini nantinya akan menggantikan lokasi perakitan kendaraan yang ada di Sunter, Jakarta Utara.
Padahal lokasi tersebut dikenal sebagai pusat produksi MPV dan SUV bagi Toyota serta Daihatsu. Mulai dari Avanza, Xenia, Rush hingga Terios semua dirakit di sana.
Nantinya jumlah produksi di fasilitas baru mencapai 140.000 per tahun. Jumlah tersebut sama seperti kapasitas pabrik Sunter saat ini atau tidak mengalami peningkatan.
Meski demikian pabrik telah menggunakan konsep Evolution, Simple, Slim serta Compact (ESSC). Beragam fasilitas terkini siap dipasang agar meningkatkan kenyamanan maupun keamanan bagi karyawan namun kualitas produk tetap terjaga.
Selain itu Daihatsu menegaskan bahwa mereka akan memenuhi target karbon netral sesuai arahan pemerintah. Pasalnya mereka memanfaatkan energi terbarukan guna mengurangi kadar emisi karbon hingga 20 persen.