Hino Nilai Pasar Kendaraan Komersial Bangkit Mei 2024
26 Maret 2024, 12:00 WIB
Pemerintah Jepang cabut sertifikasi mesin Hino setelah diketahui bahwa data emisi yang dilaporkan adalah palsu
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Pemerintah Jepang melalui Kementerian Transportasi mencabut sertifikasi mesin Hino setelah diketahui data emisi dipalsukan. Pencabutan juga diberikan pada kendaraan produksi Toyota dan Isuzu yang menggunakan mesin dari Hino.
Pencabutan sertifikasi tentunya akan berpengaruh terhadap produksi kendaraan Hino khususnya di Jepang. Bahkan, sekitar 35 persen atau 22.000 kendaraan dari total penjualan domestik diperkirakan akan ditangguhkan.
Beberapa waktu lalu beredar kabar bahwa Hino Motors telah menyerahkan data emisi dan penghematan bahan bakar palsu kepada otoritas transportasi setempat. Hal tersebut dilakukan karena mesin yang digunakan sejatinya tidak sesuai standar Jepang.
Kecurangan pun ternyata sudah berlangsung lama yaitu sejak 2016. Perusahaan pun dikabarkan telah menjual sedikitnya 115.526 kendaraan dengan menggunakan mesin bermasalah.
Hino pun dikabarkan telah melakukan penyelidikan internal terkait kasus ini dengan memanfaatkan pihak ketiga. Mereka menyoroti adanya budaya yang salah pada perusahaan sehingga menyebabkan kasus pemalsuan data.
Sebenarnya skandal emisi kendaraan bukanlah pertama kali terjadi untuk pabrikan otomotif asal Jepang. Sejumlah produsen kendaraan lain juga pernah melakukan hal serupa yang tentunya mencoreng brand otomotif asal Jepang secara keseluruhan.
Pada 2017 misalnya, Toray Industries Inc mengatakan bahwa anak perusahaannya, Toray Hybrid Cord Inc yang memproduksi bahan penguat ban dan sejenisnya telah memalsukan data. Tak tanggung-tanggung, data palsu tersebut digunakan selama 8 tahun.
Selain itu Mitsubishi Motors Corp juga mengaku bahwa pada 2016 telah menggunakan data palsu. Mereka menyebutkan bahwa data yang digunakan selama ini telah dibuat sedemikian rupa agar terlihat lebih hemat bahan bakar,
Demikian pula Suzuki Motor Corp, Mazda Motor Corp dan Yamaha Motor Co yang melakukan kecurangan di 2018. Disebutkan bahwa mereka melakukan inspeksi ekonomi bahan bakar tidak tepat.
Banyaknya kecurangan oleh perusahaan otomotif pun mendapat perhatian khusus dari pemerintah Jepang. Mereka menyebutkan bahwa kecurangan tersebut akan membuat berkurangnya kepercayaan terhadap produk-produk Jepang.
“Perilaku itu menghancurkan kepercayaan pelanggan dan menabur keraguan ke dalam akar proses sertifikasi,” tegas Kementerian Transportasi dalam siaran persnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
26 Maret 2024, 12:00 WIB
15 Maret 2024, 14:35 WIB
12 Maret 2024, 17:52 WIB
12 Maret 2024, 08:30 WIB
11 Maret 2024, 09:30 WIB
Terkini
19 April 2024, 19:52 WIB
Vespa World Days 2024 kembali digelar dan tahun ini di Pontedera, Italia yang merupakan rumah skuter ikonik
19 April 2024, 15:00 WIB
Toyota Fortuner Hybrid meluncur menggunakan sistem mild hybrid 48V, harga trim terendah Rp 705 jutaan
19 April 2024, 14:00 WIB
Masih stabil dan tidak mengalami perubahan setelah Lebaran, berikut kami rangkum daftar harga LCGC April 2024
19 April 2024, 13:00 WIB
Persyaratan dan cara mengurus SIM hilang pada April 2024 tidak memiliki perbedaan dibanding bulan sebelumnya
19 April 2024, 11:00 WIB
Berikut jadwal maupun lokasi ganjil genap puncak yang bakal diterapkan Polres Bogor sejak Jumat sampai Minggu
19 April 2024, 10:00 WIB
Menarik minat produsen Eropa, Chery siap berbagi platform untuk mobil listrik produksi Jaguar Land Rover
19 April 2024, 09:00 WIB
Pengendara Fortuner arogan berpelat TNI terancam penjara enam tahun sesuai pasal 263 KUHP tentang Pemalsuan Surat
19 April 2024, 08:00 WIB
Syarat penggunaan pelat dinas TNI ternyata cukup rumit sehingga tidak sembarangan orang bisa memakainya