BMW Indonesia Lirik Lagi PHEV dan Hybrid Asal Ada Insentif
27 Maret 2024, 19:22 WIB
Sebuah studi mencatat bahwa pemilik mobil PHEV lebih sering isi bensin daripada daya listriknya di rumah atau SPKLU
Oleh Denny Basudewa
TRENOTO – Mobil ramah lingkungan jenis PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) saat ini menjadi salah satu pilihan konsumen di dunia. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh International Council on Clean Transportation (ICCT) hasilnya berbanding terbalik.
Mobil PHEV ternyata ditemukan lebih boros bbm (bahan bakar minyak). Hal tersebut dikarenakan para penggunanya lebih memilih isi bensin daripada men-charge ulang baterai kendaraan.
Fakta di atas ternyata jauh dari perkiraan sebelumnya. Padahal diperkirakan Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) bahwa PHEV bisa lebih efisien.
Mereka memberikan label pada kendaraan jenis PHEV mampu mengurangi penggunaan bbm. Diharapkan para penggunanya lebih sering mengisi daya di rumah atau menyambangi SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum).
Dalam studi EPA ditemukan pemilik mobil PHEV yang mengandalkan motor listrik sebanyak 26 hingga 56 persen. Angka tersebut lebih rendah dari label EPA.
Imbasnya penggunaan bahan bakar cenderung bertambah. Disebutkan konsumsi bensin di negeri Paman Sam meningkat 42 hingga 67 persen dari perkiraan regulator.
“Berdasarkan data yang kami kumpulkan menunjukkan bahwa PHEV tidak bisa mencapai pengurangan emisi sesuai label. Tren pada PHEV tersebut menunjukkan perlunya pemeriksaan lebih dekat dan penyelidikan lebih luas pada para penggunanya,” kata penulis studi seperti dikutip Carscoops.
Lebih lanjut dikatakan bahwa dibutuhkan pengukuran lebih akurat dari para pembuat kebijakan. Pengguna kendaraan dua penggerak (hybrid) kerap disamakan dengan listrik murni atau hidrogen.
Penulis data di atas juga menyarankan bahwa produsen mobil harus membuat laporan hasil emisi setiap kendaraan yang dibuat. Hal ini terkait keringanan pajak lingkungan dan bisa didapatkan.
Di AS kendaraan dengan mesin bakar sepenuhnya akan dilarang beredar pada 2035. Hingga saatnya tiba, penjualan PHEV terus dipasarkan pada masyarakat.
Sehingga penghitungan lebih akurat akan emisi yang dihasilkan PHEV harus dikaji ulang.
Saran dari ICCT kepada pabrikan adalah memberikan data lengkap tentang kendaraan. Selain itu beberapa persyaratan lain dibutuhkan untuk menekan penggunaan bbm.
Konsumen juga diharapkan lebih sering melakukan pengisian daya listrik di rumah. Hal ini agar bisa mendapatkan penghematan penggunaan bbm dan lingkungan lebih bersih.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
27 Maret 2024, 19:22 WIB
29 Januari 2024, 21:28 WIB
20 Desember 2023, 18:50 WIB
07 Desember 2023, 20:31 WIB
17 Oktober 2023, 07:00 WIB
Terkini
26 April 2024, 21:00 WIB
Penjualan kendaraan listrik murni atau BEV tengah lesu, pabrik EV Hyundai akan mulai produksi mobil hybrid
26 April 2024, 20:00 WIB
Penjualan Suzuki Maret 2024 naik 14 persen dibanding bulan sebelumnya berkat XL7 Hybrid yang laris manis
26 April 2024, 19:25 WIB
Merujuk data dari rilis resmi KFA, gaji Pratama Arhan mencapai Rp 9 miliar atau setara dengan Hyundai Ioniq 6
26 April 2024, 19:16 WIB
Dua model hadir buat konsumen Indonesia, ini spesifikasi GAC Aion Y Plus yang bakal jadi rival BYD Atto 3
26 April 2024, 17:12 WIB
Hyundai Ioniq 6 direcall karena adanya kesalahan pemasangan baut dan bisa menyebabkan kerusakan lebih luas
26 April 2024, 17:04 WIB
Harga Vespa Rizky Ridho mulai Rp 30 jutaan saja, seperti ditemukan KatadaOTO di laman jual beli motor bekas
26 April 2024, 15:00 WIB
Dipakaikan tambahan bodykit bergaya offroad mirip Ford Ranger Raptor, ini inspirasi modifikasi Toyota Hilux
26 April 2024, 12:00 WIB
Hyundai akui kualitas timnas U23 setelah kalahkan Korea Selatan di perempat final Piala Asia U23 2024