Mitsubishi Fuso Belum Tertarik Garap Pasar Ekspor
15 Maret 2024, 15:00 WIB
Rekomendasi solar Mitsubishi Fuso untuk produk-produk yang telah mengantungi standar Euro4 baik Canter maupun Fighter
Oleh Denny Basudewa
TRENOTO – Mitsubishi Fuso Indonesia menghadirkan puluhan unit terbaru yang sudah mengantungi standar emisi Euro4. Langkah ini dilakukan guna menyambut rencana Pemerintah yang memberlakukan standarisasi emisi gas buang Euro4.
Berbagai ubahan disematkan pada seluruh varian Fuso Canter dan Fighter X rakitan Indonesia. Mesin-mesin kendaraan Mitsubishi Fuso Euro4 telah dibekali dengan teknologi Exhaust Gas Recirculation, Positive Crankcase Ventilation hingga Diesel Catalyst Muffler.
Ketiga teknologi di atas diyakini bisa menurunkan tingkat emisi gas buang kendaraan. Sehingga apa yang dihasilkan dari mesin kendaraan, lebih bersahabat dengan alam sekitarnya.
“Kami berkomitmen untuk terus mempertahankan dan meningkatkan dukungan layanan kepada pelanggan di seluruh Indonesia,” ucap Nobukazu Tanaka, Presiden Direktur PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) di sela-sela sesi Media test drive di BSD, (25/03).
Dengan bertambahnya teknologi yang diusung mesin Euro4 dari seluruh model mereka, tentunya akan berimbas pada penggunaan ‘minuman’ atau solar bagi mesin diesel Fuso.
Terkait hal ini pihak tersebut di atas mengklaim bahwa penggunaan solar untuk produk-produk Euro4 buatannya harus berkualitas. Rekomendasi solar Mitsubishi Fuso Euro4 harus diperhatikan jika menginginkan unitnya tetap awet.
“Untuk kendaraan dengan teknologi Euro4 disarankan untuk menggunakan bahan bakar yang kandungan sulfur maksimal atau lebih kecil dari 50 ppm. Saat ini bahan bakar yang dibutuhkan ada di Indonesia dan bisa mendukung kendaraan kita,” ucap Aji Jaya, Vice President of Sales & Marketing Division of KTB di tempat yang sama.
Ia menambahkan bahwa mesin Fuso model Fighter selam 3 tahun belakangan sudah menggunakan teknologi Common Rail. Inovasi tersebut ditambah filter diyakini bisa menahan bahan berbahaya yang masuk beriringan solar.
“Pada Fighter Euro2, kendaraan kita ditambahkan dengan filter-filter yang bisa mengeliminasi bahan berisiko. Pada produk Euro4 terdapat 3 filter untuk menyaring atau memaksimalkan kualitas bahan bakar,” jelasnya kemudian.
Filter-fiter yang disematkan produk Fuso Euro4 akan menjadi garda terdepan untuk menyaring kotoran pada solar tidak berkualitas. Adapun yang dilakukan KTB merupakan upaya antisipasi penggunaan bahan bakar oleh para penggunanya.
Artinya semakin buruk kualitas solar yang dimasukkan pada produk-produk Fuso Euro4 akan bersarang pada bagian filter. Sehingga durasi penggantian filter logikanya akan menjadi lebih singkat.
Lebih jauh dikatakan bahwa Fuso dengan standar Euro4 bisa menggunakan bahan bakar biodiesel. Pihak manufaktur kendaraan niaga asal Jepang ini dikatakan sudah melakukan serangkaian persiapan.
“Kita melakukan improvement lain yang bisa mengakomodir biodiesel fuel. Kita improve part seperti pipa, dan fuel tank yang bisa beradaptasi dengan biodiesel,” ungkap Bayu Aprizal, General Manager of Product Strategy KTB.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
15 Maret 2024, 15:00 WIB
15 Maret 2024, 09:00 WIB
14 Maret 2024, 17:43 WIB
13 Maret 2024, 19:30 WIB
13 Maret 2024, 18:31 WIB
Terkini
23 April 2024, 17:00 WIB
Setelah dikenalkan pada Februari, Wuling Cloud EV bisa dicoba langsung oleh masyarajat di ajang PEVS 2024
23 April 2024, 15:16 WIB
Taufik Idharudin pria asal Solo, Jawa Tengah menggugat syarat usia pembuatan SIM ke Mahkamah Konstitusi
23 April 2024, 13:00 WIB
Neta akan bawa SUV baru rakitan lokal di ajang PEVS 2024 untuk menarik lebih banyak konsumen Tanah Air
23 April 2024, 12:59 WIB
Bermain di dalam kendaraan display tanpa pengawasan orang tua, bocah tabrakkan Chery Omoda E5 ke tembok mal
23 April 2024, 10:00 WIB
Citroen C3 Aircross bakal meluncur hari ini, menjadi penantang Toyota Rush dan Daihatsu Terios di Indonesia
23 April 2024, 09:56 WIB
Masa depan Marc Marquez di MotoGP masih belum jelas, sebab kontraknya bersama Gresini bakal segera berakhir
23 April 2024, 08:00 WIB
Barcode Gokart sediakan mainan baru bagi masyarakat yang menyukai tantangan dan kecepatan namun tetap nyaman
23 April 2024, 07:00 WIB
Toyota akui tantangan di kuartal kedua 2024 akan beragam dan harus dihadapi seluruh pabrikan kendaraan