Luhut Sebut Pembangunan Pabrik BYD Dimulai Juli 2024
19 Maret 2024, 22:31 WIB
Rusia umumkan perang dengan Ukraina sehingga membahayakan pabrik-pabrik milik VW, Renault dan Stellantis di sana
Oleh Denny Basudewa
TRENOTO – Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan perang terhadap Ukraina pada Rabu (23/02). Hal ini sontak membuat beberapa pabrikan mobil cemas akan terkena dampaknya.
Tercatat ada beberapa pabrikan mobil yang beroperasi di Rusia seperti VW (Volkswagen), Renault dan Stellatis. Ketiganya diyakini akan mendapat masalah saat Rusia umumkan perang yang telah dimulai kemarin.
Seperti dilansir dari Carscoops, Renault Grup merupakan salah satu pihak yang khawatir. Pabrikan mobil asal Perancis ini memiliki saham di AvtoVAZ yang memproduksi Ladas.
Ladas sendiri merupakan salah satu brand paling favorit di Rusia. Mereka juga memiliki pabrik kedua di dekat kota Moskow.
Luca de Meo, CEO Renault mengatakan bahwa sebagian besar suku cadang pabrik Lada diproduksi secara lokal. Namun pabrik tersebut akan kesulitan mendapatkan cip semikonduktor akibat sanksi barat pada Rusia.
Sementara VW dan Stellantis memiliki pabrik di kota Kaluga yang hanya berjarak 180 km dari Moskow. Moskow sendiri merupakan pusat otomotif dari negara Rusia.
VW saat ini memproduksi Tiguan, Polo, dan Skoda Rapid di sana. Sementara Audi memproduksi Q7 dan Q8 di pabriknya tersebut di atas.
Lalu Stellantis dan Mitsubishi melakukan kolaborasi dengan memproduksi mobil-mobil berjenis van. Mobil-mobil hasil produksinya di ekspor ke berbagai negara di Eropa.
Kota Kaluga sendiri merupakan rumah bagi para pemasok kenamaan di industri otomotif. Nama-nama besar seperti Continental, Magna dan Visteon saat ini terancam tutup atas agresi militer yang dilakukan Rusia sejak kemarin.
Ketiga brand di atas yakni VW, Renault dan Stellantis merupakan pemain terbesar di Rusia dan paling merasakan akibat dari Agresi militer terhadap Ukraina.
Namun belakangan Mercedes-Benz diketahui baru saja menggelontorkan dana untuk berinvestasi di Rusia. Mereka berinvestasi sebesar 250 juta Euro atau sekira Rp4 triliun.
Dana tersebut digunakan untuk membangun pabrik di Rusia dan akan memproduksi sedan E-Class dan SUV di sana.
“Kami sangat prihatin dengan perkembangan terakhir dan berharap eskalasi lebih lanjut dapat dicegah,” kata juru icara Mercedes-Benz.
Hingga berita ini ditayangkan, Rusia sudah meluncurkan beberapa serangan ke Ukraina. Selepas pidato Putin, beberapa serangan udara dari Rusia ke kota-kota besar Ukraina sudah mulai terdengar.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
19 Maret 2024, 22:31 WIB
24 Oktober 2023, 13:36 WIB
26 September 2023, 14:06 WIB
02 Februari 2023, 19:11 WIB
15 Oktober 2022, 06:12 WIB
Terkini
19 April 2024, 10:00 WIB
Menarik minat produsen Eropa, Chery siap berbagi platform untuk mobil listrik produksi Jaguar Land Rover
19 April 2024, 09:00 WIB
Pengendara Fortuner arogan berpelat TNI terancam penjara enam tahun sesuai pasal 263 KUHP tentang Pemalsuan Surat
19 April 2024, 08:00 WIB
Syarat penggunaan pelat dinas TNI ternyata cukup rumit sehingga tidak sembarangan orang bisa memakainya
19 April 2024, 07:00 WIB
Kepolisian sebut ada 8.725 mobil langgar ganjil genap saat libur Lebaran 2024 dan akan diproses secara hukum
19 April 2024, 06:00 WIB
Masyarakat Ibu Kota bisa mendatangi SIM Keliling Jakarta guna memanfaatkan dispensasi dari Polda Metro Jaya
19 April 2024, 05:58 WIB
Ganjil genap Jakarta 19 April 2024 digelar dengan pengawasan ketat dari kamera ETLE di sejumlah lokasi
19 April 2024, 05:30 WIB
Menjelang akhir pekan manfaatkan fasilitas SIM keliling Bandung di dua tempat, masih berlaku dispensasi
18 April 2024, 20:00 WIB
Harga mobil masih stabil, Daihatsu santai hadapi melemahnya nilai tukar rupiah yang sentuh Rp 16.000 bulan ini