Bengkel Konversi Motor Listrik Subsidi Teriak, Ini Kata Moeldoko

TRENOTO – Sepinya peminat konversi motor listrik subsidi mulai dirasakan sejumlah bengkel. Sebab kurang dari 200 orang mendaftar ke program yang digagas Presiden Joko Widodo.

Tentu jumlah tersebut masih jauh dari target ditetapkan. Pasalnya pada 2023 kuota tersedia ada 50 ribu unit.

Moeldoko selaku Ketua Umum Periklindo (Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia) pun memiliki pandangan lain. Menurutnya konversi motor listrik subsidi tidak bisa dilakukan sembarangan.

Photo : Istimewa

“Konversi ini harus melalui uji standarisasi, agar tidak semua orang mendaftarkan diri. Hal itu demi keselamatan jadi tak boleh sembarangan, wajib memenuhi kriteria tertentu yang diberikan Kemenhub (Kementerian Perhubungan),” ujar Moeldoko di PEVS 2023 beberapa waktu lalu.

Perlu diketahui, konversi motor listrik subsidi tertuang di Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 tahun 2023. Di dalamnya dijelaskan bahwa penyaluran insentif diberikan dalam bentuk potongan biaya kepada perseorangan.

Sementara pada Pasal 3, nilai potongan biaya konversi sebesar Rp 7 juta untuk setiap unit. Bantuan yang ditanggung meliputi biaya battery pack, brushless DC (BLDC) motor dan controller.

Program dari Jokowi serta jajarannya menyasar buat kendaraan roda dua berkapasitas mesin 110-150 cc. Sehingga tidak semua model motor bisa memanfaatkannya.

“Konversi ini betul-betul harus disiapkan dengan baik. Maksudnya semua orang sebagai aktor atau bengkel itu terstandarisasi,” tegasnya.

Baca Juga: Pembayaran Subsidi Konversi Motor Listrik Diminta Lebih Cepat

Di sisi lain sekarang sudah ada 21 bengkel yang sudah mendapat sertifikat Kemenhub untuk konversi motor listrik. Mulai dari Litbang KESDM Bogor, PT Braja Elektrik Motor Surabaya, Juara Bike/Selis Tangerang dan PT Nagara Sains Konversi Jakarta.

Kemudian Braja/Kampus ITS Surabaya, PT Nagara Sains Konversi Jakarta, PT Handhika Garda Parama Jakarta, Percik Daya Nusantara Denpasar serta Elders Garage.