Dishub DKI Beli Moge Listrik Rp 6,3 Miliar Buat Kawal Gubernur
28 Maret 2024, 14:00 WIB
Menjadi salah satu strategi meningkatkan penggunaan kendaraan ramah lingkungan, Pemprov Bali siapkan jalur motor listrik
Oleh Dian Tami Kosasih
TRENOTO – Provinsi Bali sedang menyiapkan jalur motor listrik agar wisatawan lebih mudah dan nyaman saat menuju objek wisata. Hal tersebut diungkapkan Ida Bagus Ngurah Arda selaku Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Bali.
"Kalau ke tempat wisata itu akan ada jalur-jalur motor listrik jadi memang ke depannya ada rencana seperti itu. Dinas Perhubungan yang lebih tepat mengenai pembagian jalurnya nanti," kata Ngurah Arda.
Selain memberikan kenyamanan bagi pengendara kendaraan ramah lingkungan, upaya tersebut diharapkan mampu meningkatkan keinginan masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik. Terlebih saat ini Pemprov Bali memiliki visi mewujudkan udara bersih dengan memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT).
"Kita optimis juga karena tentunya tidak perlu menggunakan BBM dan ramah lingkungan, meskipun harga BBM naik tidak pusing lagi dan tidak perlu memikirkan itu. Sehingga akan lebih hemat, pemeliharaan dan suku cadangnya lebih sederhana dibandingkan motor konvensional," ujar Arda.
Melihat sumber energi bagi kendaraan konvensional yang terus menipis, mau tidak mau masyarakat akan beralih menggunakan kendaraan listrik.
"Alangkah baiknya masyarakat bisa memanfaatkan kendaraan-kendaraan yang tidak bergantungan dengan energi yang bersumber dari fosil contohnya BBM. Kita memanfaatkan kendaraan yang merupakan hasil dari energi terbarukan seperti motor listrik," kata dia.
Sementara itu, penggunaan motor listrik di Bali saat ini kian meningkat. Terlebih setelah kenaikan harga BBM.
"Selama dua bulan terakhir makin banyak peminatnya untuk membeli kendaraan listrik. Apalagi ada kenaikan harga BBM. Mereka sudah mulai berpikir dan beralih ke motor listrik karena estimasi untuk harga perawatan dan biaya pengisian jauh lebih murah," kata Reza Hidayat, Manajer Area GESITS Bali Pratama.
Secara teknis, Reza menjelaskan bahwa kendaraan konvensional dengan bahan bakar 1 liter Rp10.000 mampu menempuh jarak 40-50 kilometer. Dibandingkan motor listrik, BBM 1 liter setara dengan pengisian tiga jam atau Rp2.500-Rp3.000.
"Jadi tebal perbandingannya. Juga kalau misalkan servis berkala kalau tidak ada kendala sampai 13 ribu kilometer tidak usah diservis, karena servis sebenarnya hanya pembersihan kampas rem, dan pengecekan kelistrikan," ujarnya.
Resmi memeriahkan pasar otomotif Bali pada 2020, Gesits berhasil menjual 600 unit motor listrik dengan pembelian tertinggi di tahun 2022 terutama pada September.
"Pasca-BBM naik antreannya sudah delapan orang. Saya juga sedikit kaget, kalau buat saya ini penjualan tertinggi karena kalau delapan biasanya kami harus menunggu akhir bulan," katanya.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
28 Maret 2024, 14:00 WIB
27 Maret 2024, 09:23 WIB
19 Maret 2024, 15:08 WIB
08 Maret 2024, 08:30 WIB
06 Maret 2024, 14:00 WIB
Terkini
28 Maret 2024, 23:08 WIB
Suzuki tambah jumlah bengkel siaga selama mudik Lebaran 2024 yang digelar selama 10 hari mulai pekan depan
28 Maret 2024, 21:00 WIB
Pabrikan China kembali ramaikan pasar otomotif, BAIC resmi masuk Indonesia membawa model SUV dan offroader
28 Maret 2024, 20:46 WIB
Melihat peluang yang ada di dunia, tekad India jadi produsen cip semikonduktor cukup besar mengalahkan Taiwan
28 Maret 2024, 20:43 WIB
Buat Anda yang ingin mudik Lebaran 2024 menggunakan motor berikut cara bedakan oli Yamaha asli atau palsu
28 Maret 2024, 19:00 WIB
Sering ditemui begal berkedok debt collector yang menyita kendaraan, TAF bagikan kiat aman hadapi hal itu
28 Maret 2024, 18:00 WIB
Meski ada penurunan penjualan di 2024, TAF optimistis tren kredit mobil akan semakin diminati tahun ini
28 Maret 2024, 17:00 WIB
Kepolisian akan gelar Contraflow di jalur Pantura dan untuk mengatasi kemacetan saat musim mudik Lebaran
28 Maret 2024, 16:00 WIB
Honda optimis masih unggul bila dibandingkan pabrikan baru di Indonesia khususnya asal China yang cukup agresif