Pabrik Baru Yadea Resmi Beroperasi, Berkapasitas 300.000 Unit
05 April 2024, 11:00 WIB
Smoot menegaskan bahwa pembatasan insentif kendaraan listrik jadi tantangan tersendiri bagi produsen
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Meski menyambut positif kehadiran insentif kendaraan listrik di Tanah Air, banyaknya aturan dianggap menjadi tantangan tersediri. Segmen pasar sepeda motor saat ini dinilai kurang tepat untuk dilakukan pembatasan.
Padahal jumlah subsidi sebesar Rp7 juta dirasa sudah tepat untuk pengenalan kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini disampaikan Rizal Alexander, Marketing Strategic Smoot Motor Indonesia kepada TrenOto (16/03).
“Sebenarnya Rp7 juta sudah sangat cukup. Tapi untuk mendapatkan subsidi ada banyak batasan sehingga berpotensi menyebabkan penyebarannya kurang merata,” ungkapnya.
Menurutnya saat ini karakter konsumen sepeda motor listrik adalah kaum menengah ke atas. Sementara untuk segmen menengah ke bawah masih belum mendapat penerimaan positif sehingga perlu mendapat edukasi lebih.
Perlu diketahui bahwa ada beberapa syarat insentif pembelian kendaraan listrik di Indonesia. Adanya peraturan tersebut diharapkan bisa memastikan penerima bantuan bisa sesuai target yang diharapkan yaitu para pelaku industri kecil dan menengah.
Salah satunya adalah pembatasan jumlah yang bisa dibeli serta diberikan bantuan yaitu hanya 200.000 unit. Sepeda motor pun harus diproduksi di dalam negeri dengan TKDN mencapai 40 persen atau lebih
Kemudian pabrikan dilarang menaikkan harga sampai Desember 2023. Pelanggan pun dilarang untuk membeli lebih dari satu unit yang dibatasi melalui NIK.
Rizal juga memastikan bahwa Smoot Elektrik telah memenuhi 40 persen. Dengan demikian mereka berhak atas bantuan pemerintah untuk sepeda motor listrik sebesar Rp7 juta per unit.
“Sepeda motor Smoot telah memenuhi persyaratan untuk mendapatkan bantuan pemerintah. Namun memang masih belum diumumkan, mungkin masih satu atau dua hari lagi,” ungkap Rizal.
Ia pun menambahkan bahwa Smoot memang diproduksi di Indonesia dan memakai cukup banyak komponen dalam negeri. Hanya saja persentasenya baru dihitung beberapa waktu lalu.
“Komponen kecil sudah menggunakan produksi dalam negeri seperti kampas rem hingga rangka. Tapi untuk baterai dan dinamo memang masih diimpor,” tegasnya.
Meski demikian dirinya mengklaim telah melakukan kerjasama dengan perusahaan baterai. Sehingga di masa depan komponen lokal sepeda motor Smoot bisa lebih besar dibanding sebelumnya.
“Kami bekerjasama dengan perusahaan baterai di Tanah Air. Bila sudah selesai pengembangannya maka di masa depan jumlah TKDN akan meningkat secara signifikan,” pungkasnya.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
05 April 2024, 11:00 WIB
28 Maret 2024, 14:00 WIB
27 Maret 2024, 09:23 WIB
19 Maret 2024, 15:08 WIB
13 Maret 2024, 18:25 WIB
Terkini
19 April 2024, 11:00 WIB
Berikut jadwal maupun lokasi ganjil genap puncak yang bakal diterapkan Polres Bogor sejak Jumat sampai Minggu
19 April 2024, 10:00 WIB
Menarik minat produsen Eropa, Chery siap berbagi platform untuk mobil listrik produksi Jaguar Land Rover
19 April 2024, 09:00 WIB
Pengendara Fortuner arogan berpelat TNI terancam penjara enam tahun sesuai pasal 263 KUHP tentang Pemalsuan Surat
19 April 2024, 08:00 WIB
Syarat penggunaan pelat dinas TNI ternyata cukup rumit sehingga tidak sembarangan orang bisa memakainya
19 April 2024, 07:00 WIB
Kepolisian sebut ada 8.725 mobil langgar ganjil genap saat libur Lebaran 2024 dan akan diproses secara hukum
19 April 2024, 06:00 WIB
Masyarakat Ibu Kota bisa mendatangi SIM Keliling Jakarta guna memanfaatkan dispensasi dari Polda Metro Jaya
19 April 2024, 05:58 WIB
Ganjil genap Jakarta 19 April 2024 digelar dengan pengawasan ketat dari kamera ETLE di sejumlah lokasi
19 April 2024, 05:30 WIB
Menjelang akhir pekan manfaatkan fasilitas SIM keliling Bandung di dua tempat, masih berlaku dispensasi