Hasil Uji Tabrak Mobil Listrik eC3 Jeblok, Ini Kata Citroen
25 April 2024, 08:00 WIB
Mobil listrik terbakar belum bisa diatasi dengan prosedur yang tepat, Amerika Serikat masih gagap mengatasinya
Oleh Arie Prasetya
TRENOTO – Makin banyak mobil listrik beredar di jalanan, tentu dibutuhkan infrastruktur yang tepat untuk mengatasi segala masalahnya. Salah satu yang paling menarik untuk ditelisik lebih dalam adalah cara melakukan pertolongan atau respon pertama saat mobil listrik terbakar.
Amerika Serikat yang memiliki pertumbuhan mobil listrik hampir 2 juta unit disebut masih gagap untuk menanggulangi jika ada unit terbakar. U.S Fire Administration (USFA) atau satuan pemadam kebakaran Negeri Paman Sam hingga saat ini disebut belum benar-benar siap untuk mengatasinya.
Penanganannya tentu jauh berbeda jika dibandingkan dengan memadamkan api pada mobil konvensional yang terbakar. USFA seolah berlomba untuk memberikan pelatihan kepada petugas lapangannya di seluruh negeri mengenai cara penangannya secara benar dan paling aman tentunya.
Dalam investigasi USFA disebutkan bahwa proses terbakarnya sel baterai lithium-ion sangat berbeda dibanding tangki BBM. Karena jika terbakar, panas yang ada di mobil listrik bisa mencapai 2.760 derajat celcius. Oleh karenanya menurut USFA mereka tidak bisa mengendalikan api dengan cara seperti yang dilakukan pada mobil konvensional.
USFA sendiri sedang melakukan pelatihan mutakhir kepada petugas pemadamnya. Dengan panas sedemikian, dibutuhkan banyak air untuk memandamkan mobil listrik yang terbakar. Itu belum termasuk bagaimana cara petugas harus mengetahui posisi baterai pada mobil.
Kabarnya jika disiram tidak sesuai prosedur, maka keselamatan petugas dan orang di sekitar kejadian menjadi taruhannya. Apalagi jika molekul air yang terpisah menjadi gas hidrogen dan oksigen bukan tidak mungkin sewaktu-waktu akan menimbulkan ledakan.
Pada kondisi ini, NTSB (The National Transportation Safety Board) pernah menyebutkan risiko lainnya. Mulai dari sengatan listrik akibat kabel tegangan tinggi juga asap beracun dari mobil listrik yang terbakar.
NTSB sendiri pernah melakukan investigasi langsung terhadap 4 kasus terbakarnya mobil listrik buatan Tesla. 3 penyebab kebakaran adalah kecelakaan saat melaju dengan kecepatan tinggi dan sisanya kerusakan pada baterai.
Menariknya, sama dengan USFA, NTSB menyebutkan bahwa setelah padam, petugas harus tetap siaga karena ada kemungkinan api akan kembali menyala. NTSB menemukan hal itu pada 3 dari 4 kasus terbakarnya mobil listrik buatan Tesla.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
25 April 2024, 08:00 WIB
24 April 2024, 20:57 WIB
24 April 2024, 20:55 WIB
24 April 2024, 16:00 WIB
24 April 2024, 15:00 WIB
Terkini
25 April 2024, 17:00 WIB
Chery buka diler pertamanya di Karawang dengan fasilitas 3S agar pelanggan mudah membeli dan merawat mobil
25 April 2024, 16:00 WIB
Tidak dipungut biaya atas kebijakan Kementerian ESDM, ini 14 bengkel yang layani konversi motor listrik gratis
25 April 2024, 15:00 WIB
Indonesia Diecast Expo 2024 bakal digelar di ICE BSD pada 26-27 Oktober dengan melibatkan lebih banyak brand
25 April 2024, 14:00 WIB
Kembaran Yamaha Aerox 155 di Malaysia baru saja mengalami penyegaraan, membuat motor tersebut semakin sporti
25 April 2024, 12:59 WIB
Menghadapi panasnya persaingan di pasar China, 2 model mobil listrik Toyota meluncur di Beijing Auto Show
25 April 2024, 11:00 WIB
Kementerian ESDM membuka program konversi motor listrik gratis guna menarik minat masyarakat Indonesia
25 April 2024, 08:00 WIB
Merupakan komponen penting untuk membantu pengemudi saat berkendara, ini 4 tips merawat lampu mobil yang mudah
25 April 2024, 08:00 WIB
Menurut hasil uji tabrak mobil listrik eC3, model tersebut mengantongi peringkat nol dari Global NCAP