Krisis Sri Lanka, Mobil dan Motor Pribadi Dilarang Beli Bensin

Mobil dan Motor pribadi dilarang beli bensin karena krisis Sri Lanka setidaknya selama dua pekan ke depan

Krisis Sri Lanka, Mobil dan Motor Pribadi Dilarang Beli Bensin

TRENOTO – Krisis Sri Lanka membuat pemerintah mereka melarang masyarakat untuk membeli bahan bakar minya (BBM) untuk sementara waktu. Mobil dan motor pribadi yang tidak esensial dilarang untuk membeli bensin.

Seperti dilansir Carscoops, disebutkan bahwa selama dua pekan ke depan (10 Juli) hanya kendaraan tertentu saja boleh membeli BBM. Kendaraan yang diperbolehkan adalah bus, kereta api, kendaraan pengangkut makanan dan medis.

Sri Lanka merupakan negara pertama yang mengambil langkah cukup ekstrim dalam menangani krisis. Karena mereka melarang pembelian bahan bakar kepada masyarakat biasa.

Photo : 123rf

“Sejak krisis minyak pada 1970-an, ketika bahan bakar dijatah di AS dan Eropa dan batas kecepatan diperkenalkan, untuk mengurangi permintaan,” ucap Nathan Piper, Kepala Penelitian Minyak dan Gas di Investec.

Selain melakukan langkah di atas, Sri Lanka juga menutup sekolah di derah perkotaan dan menyuruh orang bekerja di rumah. Hal ini dianggap bisa membantu mengurangi masalah yang ditimbulkan akibat penggunaan BBM dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih jauh disebutkan bahwa negara tersebut mengalami krisis ekonomi cukup parah. Mereka bahkan harus bertahan lama tanpa listrik karena tidak ada bahan bakar yang cukup.

Pejabat di sana mengatakan bahwa pada akhir pekan lalu mereka hanya memiliki 9.000 ton solar dan 6.000 ton bensin. Persediaan tersebut hanya cukup untuk kebutuhan esensial.

Disebutkan bahwa jika pemerintah mereka tidak melakukan larangan tersebut, stok bahan bakar Sri Lanka akan habis dalam sepekan.

Photo : 123rf

Krisis di negara tersebut merupakan imbas dari kenaikan biaya energi, hilangnya pendapatan akibat pemotongan pajak dan efek pandemi. Ketiga masalah di atas membuat negara itu kesulitan untuk membayar biaya impor.

“Kami melakukan segalanya untuk bisa mendapatkan stok baru. Tetapi kami tidak tahu kapan hal itu akan terjadi,”ucap Kanchana Wijesekera, Menteri Tenaga dan Energi Sri Lanka.

Dilaporkan pemerintah Sri Lanka telah mengirim pejabat mereka untuk bertemu dengan kepala produsen energi utama di Rusia dan Qatar. Hal ini dilakukan untuk bisa mendapatkan minyak murah.

Selain itu mereka juga meminta bantuan dari India dan China untuk mengimpor barang-barang penting lainnya.


Terkini

news
Tekad India Jadi Produsen Cip Semikonduktor Terbesar di Dunia

Tekad India Jadi Produsen Cip Semikonduktor Terbesar di Dunia

Melihat peluang yang ada di dunia, tekad India jadi produsen cip semikonduktor cukup besar mengalahkan Taiwan

motor
Cara Bedakan Oli Yamaha Asli atau Palsu Buat Mudik Lebaran 2024

Cara Bedakan Oli Yamaha Asli atau Palsu Buat Mudik Lebaran 2024

Buat Anda yang ingin mudik Lebaran 2024 menggunakan motor berikut cara bedakan oli Yamaha asli atau palsu

news
TAF Bagikan Kiat Hadapi Begal Berkedok Debt Collector

Kasus Begal Berkedok Debt Collector, TAF Bagikan Kiat Aman

Sering ditemui begal berkedok debt collector yang menyita kendaraan, TAF bagikan kiat aman hadapi hal itu

mobil
Kredit Mobil

TAF Optimistis Tren Kredit Mobil Terus Naik Tahun Ini

Meski ada penurunan penjualan di 2024, TAF optimistis tren kredit mobil akan semakin diminati tahun ini

news
Contraflow di jalur Pantura

Kepolisian akan Gelar Contraflow di Jalur Pantura

Kepolisian akan gelar Contraflow di jalur Pantura dan untuk mengatasi kemacetan saat musim mudik Lebaran

mobil
Honda optimis masih unggul

Honda Optimis Masih Unggul Dibanding Pabrikan China

Honda optimis masih unggul bila dibandingkan pabrikan baru di Indonesia khususnya asal China yang cukup agresif

news
PEVS 2024

PEVS 2024 Siap Digelar 30 April 2024, Ada BYD, Chery dan Vinfast

Ajang PEVS 2024 dinyatakan telah siap untuk digelar dengan luas area lebih besar dan berbagai peserta baru

motor
Dishub DKI akan Beli Moge

Dishub DKI Beli Moge Listrik Rp 6,3 Miliar Buat Kawal Gubernur

Dishub DKI akan beli moge listrik senilai Rp 6,3 miliar untuk mengawal gubernur DKI terpilih di akhir tahun