Kenali Bahaya Water Hammer Ketika Terobos Banjir Semarang
15 Maret 2024, 07:00 WIB
Water hammer merupakan istilah yang sering digunakan saat mesin mobil tak bisa bekerja ketika melewati banjir
Oleh Dian Tami Kosasih
TRENOTO – Musim hujan menjadi penyebab utama banjir di sejumlah wilayah Indonesia. Saat hendak melewatinya, beberapa pengendara harus mengetahui dengan pasti batas ketinggian air.
Apabila nekat memacu kendaraan meski secara tidak langsung, mobil yang digunakan akan mogok karena mesin tak lagi bisa bekerja. Penyebab utama terjadinya hal ini ialah water hammer.
Banyak pemilik kendaraan belum mengerti istilah ini. Karenanya, TrenOto akan menjelaskan pengertian water hammer dan hal yang perlu diketahui pemilik kendaraan.
Seperti dilansir Suzuki Indonesia, water hammer ialah kondisi saat air masuk ke ruang pembakaran dan masuk ke sistem pelumasan pada mobil. Air yang tidak dapat menyatu dengan minyak dalam hal ini oli mengganggu kinerja bahkan cenderung merusak mesin.
Agar mesin dapat bergerak, piston harus bekerja maksimal. Untuk melakukan hal ini, mesin membutuhkan udara sebagai dorongan.
Saat air masuk ke dalam mesin, maka tekanan akan diambil alih oleh komponen ini. Akibatnya, dorongan yang dihasilkan sangat berlebih, sehingga setang piston justru bengkok.
Perlu diperhatikan, saat melewati banjir air bisa masuk ke dalam mesin melalui berbagai celah salah satunya knalpot. Karena itu, sebaiknya mobil tidak melewati area banjir dengan ketinggian air mencapai 50 cm atau lebih.
Selain water hammer, pemilik kendaraan juga perlu mengetahui hydrolocking. Mirip dengan masalah sebelumnya, kinerja mesin dapat terganggu karena air masuk melalui filter udara dan menyebabkan mobil berhenti secara mendadak.
Masalah ini bisa terjadi karena air masuk ke sistem pelumasan dan bercampur dengan oli. Saat tercampur, panas mesin menjadi tak stabil, sehingga beberapa komponen pada jantung pacu akan bengkok.
Tak hanya piston bengkok, air yang masuk ke dalam mesin juga menimbulkan kebocoran pada area sambungan. Jika tidak segera ditangani, kebocoran bisa menjadi besar dan berpengaruh ke bagian lain.
Saat banyak komponen mesin yang rusak, tentu mobil tak bisa digunakan. Apabila hal ini terjadi, pemilik kendaraan harus mengganti beberapa komponen, antara lain bearing connecting rod atau metal jalan, piston dan blok mesin.
Untuk melakukan perbaikan, pemilik harus mengeluarkan biaya cukup mahal. Karena itu, sebaiknya pengendara lebih berhati-hati dan mengetahui batas ketinggian air saat harus melintasinya.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
15 Maret 2024, 07:00 WIB
13 Januari 2024, 18:11 WIB
27 Februari 2023, 15:12 WIB
22 Oktober 2022, 10:07 WIB
25 Januari 2022, 21:11 WIB
Terkini
26 April 2024, 15:00 WIB
Dipakaikan tambahan bodykit bergaya offroad mirip Ford Ranger Raptor, ini inspirasi modifikasi Toyota Hilux
26 April 2024, 12:00 WIB
Hyundai akui kualitas timnas U23 setelah kalahkan Korea Selatan di perempat final Piala Asia U23 2024
26 April 2024, 11:00 WIB
Punya ukuran tidak jauh beda dari Dolphin, mobil konsep BYD Ocean-M debut global di Beijing Auto Show 2024
26 April 2024, 10:00 WIB
Pedro Acosta memiliki peluang besar buat mencetak rekor jika berhasil meraih podium di MotoGP Spanyol 2024
26 April 2024, 09:00 WIB
Berikut Jadwal dan lokasi ganjil genap Puncak yang diberlakukan pihak kepolisian pada Jumat (26/4) pukul 14.00
26 April 2024, 08:00 WIB
Simak 8 cara merawat motor klasik agar tetap dalam kondisi prima dan bisa digunakan buat keliling kota
26 April 2024, 07:00 WIB
Pemesanan Chery Omoda E5 tembus 1.000 SPK dan produksi saat ini sudah mulai normal setelah libur Lebaran
26 April 2024, 06:20 WIB
Sebelum akhir pekan manfaatkan fasilitas SIM keliling Bandung hari ini, tidak ada dispensasi keterlambatan