Ragam Bahaya di Tol, Belajar dari Kecelakaan Atlet Bulu Tangkis - Otopedia Trenoto1

Ragam Bahaya di Tol, Belajar dari Kecelakaan Atlet Bulu Tangkis

Kecelakaan atlet bulu tangkis Syabda Perkasa Belawa terjadi di ruas Tol Pemalang, ada beberapa dugaan penyebab

Ragam Bahaya di Tol, Belajar dari Kecelakaan Atlet Bulu Tangkis
Photo: Istimewa

TRENOTO – Kecelakaan atlet bulu tangkis Syabda Perkasa Belawa jadi perbincangan hangat di media sosial. Pasalnya ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab kejadian tersebut.

Sebelumnya, Ajun Komisaris Polisi Achmad Riedwan Prevoost selaku Kepala Satlantas Polres Pemalang memaparkan kronologis kejadiannya, bermula dari sedan Toyota Camry dipacu dari arah timur ke barat.

“Camry melaju di lajur kiri dengan kecepatan di atas rata-rata,” ucap dia dikutip dari Antara, Selasa (21/03).

Saat melaju kemudian pengemudi diduga mengantuk. Akibatnya mobil langsung menghantam bagian belakang truk dengan nomor polisi AG 8711 V yang berada di depannya.

Photo : Istimewa

Dua korban meninggal dunia yakni sang atlet dan ibunya, Anik Sulistyowati. Sementara tiga penumpang lainnya mengalami luka-luka dan dibawa ke Rumah Sakit Al Ikhlas Pemalang.

Petugas kepolisian bersama pengelola tol Pemalang tengah melakukan evaluasi terkait kecelakaan tersebut.

Ragam Bahaya Berkendara di Tol

Ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab kecelakaan. Selain kelalaian pengemudi, truk yang tidak menggunakan lampu belakang juga jadi hal membahayakan dan perlu jadi perhatian bersama.

“Masalah yang juga jadi PR dan harus diatasi adalah kendaraan besar yang minim lampu belakang, reflektor, ODOL dan underspeed terutama saat malam hari,” ucap Sony Susmana, Instruktur Safety Driving sekaligus Training Director SDCI saat dihubungi TrenOto.

Baca juga: Ini Penyebab Kecelakaan Beruntun di Jalan Tol Pejagan-Pemalang

Untuk membantu meminimalisir hal tersebut pengemudi juga perlu lebih cermat saat berkendara di jalan tanpa hambatan ini. Khususnya dalam hal menjaga kecepatan dan jarak dengan kendaraan lain.

Satu hal yang kerap disepelekan ialah kondisi tubuh tidak fit. Masih ada pengemudi tetap berkendara meskipun keadaannya mengantuk, padahal beragam bahaya mengintai baik untuk dirinya, penumpang maupun pengguna jalan lain.

“Manusia punya keterbatasan kemampuan dan ditambah posisi duduk terus menerus di mobil membuat darah dan oksigen dalam tubuh jadi tidak lancar,” ujar Sony.

Photo : Jasa Marga

Ia menegaskan bahwa pengemudi harus beristirahat saat mengantuk, dan tidak melanjutkan perjalanannya apapun alasannya. 

Bisa dengan memanfaatkan rest area terdekat lalu melakukan stretching hingga power nap atau tidur dalam waktu kurang lebih satu jam untuk membantu mengembalikan stamina tubuh.

Artikel Terkait